Halaman
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
123123
123123
123
Kebugaran jasmani dapat diperoleh bila seseorang latihan jasmani secara teratur
sesuai kaidah yang berlaku. Dampak latihan jasmani terhadap tubuh di antaranya,
meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru, memperkuat sendi dan otot,
menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak, memperbaiki bentuk tubuh,
memperbaiki kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit jantung koroner,
memperlancar aliran darah, memperlancar pertukaran gas dan memperlambat proses
menjadi tua.
1.
Siswa mampu mempraktikkan tes kesegaran jasmani secara sederhana
2.
Siswa mampu menginterpretasi secara sederhana hasil tes dalam menentukan derajat
kebugaran.
Kebugaran Jas
m
ani
Bab
9
124124
124124
124
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Kebugaran Jasmani
Unsur Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
125125
125125
125
A
Melaksanakan Tes Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani adalah keadaan atau kemampuan
seseorang untuk melakukan aktivitas atau tugas-tugasnya
sehari-hari dengan mudah tanpa mengalami kelelahan yang
berarti dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga
untuk menikmati waktu senggangnya untuk keperluan-
keperluan lainnya. Komponen atau faktor kebugaran jasmani
dan komponen kesegaran motorik merupakan satu kesatuan
utuh dari komponen kondisi fisik. Agar seseorang dapat
dikategorikan kondisi fisiknya baik, maka status komponen-
komponennya harus berada dalam kondisi baik pula.
Kebugaran jasmani dapat diperoleh bila seseorang latihan
jasmani secara teratur sesuai kaidah yang berlaku. Dampak
latihan jasmani terhadap tubuh di antaranya, meningkatkan
kemampuan jantung dan paru-paru, memperkuat sendi dan
otot, menurunkan tekanan darah, mengurangi lemak,
memperbaiki bentuk tubuh, memperbaiki kadar gula darah,
mengurangi risiko penyakit jantung koroner, memperlancar
aliran darah, memperlancar pertukaran gas dan memper-
lambat proses menjadi tua.
Manfaat kebugaran jasmani adalah sebagai berikut.
a.
Peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan
kerja jantung.
b.
Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan stamina,
kecepatan dan lain-lain komponen kondisi fisik.
c.
Ekonomi gerakan yang lebih baik pada waktu latihan.
d.
Pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh
setelah latihan.
e.
Respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila
sewaktu-waktu respons demikian diperlukan. Oleh
karena itu, berbagai komponen kebugaran jasmani
tersebut harus diukur. Tujuannya untuk mengetahui
tingkat kebugaran seseorang. Misalnya, pengukuran
denyut nadi. Betapa pentingnya seseorang memahami
kesegaran jasmaninya melalui pengukuran denyut nadi
seseorang. Khusus bagi siswa, hal ini sangat penting.
Selain mendeteksi apakah siswa memiliki kelainan
jantung atau tidak, kesegaran jasmani memiliki
keterkaitan erat dengan kehidupan siswa. Seorang siswa
yang bugar dan sehat akan lebih mampu meraih
prestasi.
Ga
m
bar 9.1
Latihan kebugaran
126126
126126
126
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Faktor kegemukan, kurang gerak, riwayat keluarga terkena penyakit jantung, serta penyakit
diabetes mempunya risiko terkena penyakit jantung koroner empat kali lebih tinggi dibanding
yang tidak menderita diabetes. Agar masyarakat terhindar dari penyakit-penyakit tersebut,
WHO dalam memperingati Hari Kesehatan Sedunia ke 54 menetapkan tema
Move For
Health
(Bergerak Agar Sehat dan Bugar). Oleh karena itu kegiatan aktifitas fisik/latihan fisik
dan atau olahraga perlu ditingkatkan dan menjadi kesadaran masyarakat.
Su
m
ber:
Panduan Kesehatan Olahraga Bagi Petugas Kesehatan
B
Jenis-Jenis Tes Kebugaran Jasmani
Kebugaran jasmani bisa diukur dengan berbagai macam
tes. Tes tersebut bertujuan untuk mengetahui tingkat
kebugaran jasmani seseorang. Tes tersebut dapat dilakukan
dengan memakai peralatan sederhana. Misalnya,
stopwatch
dan palang tunggal. Berikut adalah jenis-jenis tes kebugaran
jasmani.
1. Tes Denyut Nadi Maksimal (DNM)
Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut/detak
jantung yang dapat dipalpasi (diraba) di permukaan kulit pada
tempat-tempat tertentu. Ini berarti frekuensi denyut nadi
pada umumnya sama dengan frekuensi detak jantungnya.
Tempat meraba denyut nadi antara lain, di pergelangan
tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari, di leher
sebelah kiri/kanan, di dada sebelah kiri tepat di apex jantung
dan di pelipis. Frekuensi nadi akan meningkat bila kerja
jantung meningkat. Ini berarti bila kita berlatih, maka dengan
sendirinya frekuensi denyut nadi akan semakin cepat sampai
batas tertentu sesuai dengan beratnya latihan yang dilakukan.
DNM adalah denyut nadi maksimal yang dihitung
berdasarkan sebagai berikut.
DNM = 220 - UMUR
Penghitungan denyut nadi secara manual dapat
dilakukan dengan cara, di antaranya nadi dihitung selama
enam detik, hasilnya dikalikan 10, dihitung selama 10 detik
hasilnya dikalikan enam, dihitung selama 15 detik hasilnya
dikalikan empat, dihitung selama 30 detik hasilnya dikalikan
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
127127
127127
127
dua. Pada orang dewasa normal denyut nadi saat istirahat
berkisar antara 60-80 denyut setiap menit. Penghitungan
denyut nadi juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat
yang disebut pulsemonitor atau pulsemeter. Betapa
pentingnya seseorang memahami kesegaran jasmaninya
melalui pengukuran denyut nadi orang tersebut. Khusus bagi
siswa, hal ini sangat penting. Selain mendeteksi yang
bersangkutan memiliki kelainan jantung atau tidak, yang jelas
kesegaran jasmani memiliki keterkaitan erat dengan
kehidupan siswa. Kemampuan tubuh untuk mencapai 70-
85 persen dari kapasitas denyut nadi maksimal (DNM)
dinamakan DN intensitas latihan (
training zone)
.
Intensitas
latihan, bagi orang yang bukan atlet adalah antara 70-85
persen dari DNM. Untuk atlet 80-90 persen dari DNM,
dengan kata lain rumus intensitas latihan atlet adalah 220-
umur x 80-90 %. Contohnya karateka A berusia 20 tahun,
akan melakukan latihan untuk untuk olahraga prestasi pada
suatu latihan. Maka karateka A, akan dikatakan latihan
secara intensif jika menyentuh ambang latihan, yaitu pada
zona sebagai berikut:
220-20 tahun x 80 % = 160 denyut per
m
enit
220-20 tahun x 90 % = 180 denyut per
m
enit
Upaya untuk meningkatkan DN intensitas latihan harus
dilakukan secara bertahap. Misalnya, jika minggu ini ingin
mencapai
training zone
70 persen, untuk minggu berikutnya
harus ditingkatkan 75 persen dan seterusnya.
Hitunglah DNM dan DN
training zone
seseorang berusia 20 tahun dan ingin mencapai
intensitas latihan (
training zone)
80 persen. Ia seorang pelajar dan ingin meningkatkan DN
training zone
nya. Hasilnya cocokkan dengan hasil tugas temanmu!
2. Tes
Harvard Step Test
Pengukuran daya tahan jantung dan paru-paru dilakukan
menggunakan
Harvard Step Test
. Cara
Harvard Step Test
adalah pelajar putra dan putri melakukan gerakan naik turun-
kursi. Untuk putra, tinggi kursi 45 cm dalam waktu 5 menit.
Untuk putri, tinggi kursi 40 cm dalam waktu 4 menit. Dalam
128128
128128
128
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
1 menit melakukan gerakan naik turun kursi sebanyak 30
kali. Setelah itu, istirahat selama 45 detik, dan denyut nadi
dihitung dalam waktu 30 detik. Selanjutnya, setelah 2 dan 3
menit diulang lagi. Standar penghitungan denyut nadi lebih
dari 91 dianggap baik sekali; 81-90 dianggap baik; 71-80
dianggap cukup; 61-70 sedang; 51-60 dianggap kurang; dan
kurang dari 50 dianggap kurang sekali.
Ga
m
bar 9.2
Tes naik turun bangku
Hitunglah DNM dan DN
Training Zone 10
orang temanmu! Lakukan setelah berolahraga lari
200 meter. Hasilnya tulis dalam bentuk tabel berikut.
3. Tes Lari Cepat 60 meter
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. Caranya
dengan lari cepat 60 meter. Alat dan fasilitas yang digunakan
adalah lintasan lari sepanjang 60 meter,
stopwatch,
peluit.
Caranya peserta berdiri di belakang garis start. Pada aba-
aba “siap,” peserta mengambil sikap start berdiri dan bersiap
untuk lari. Pada aba-aba “ya!” peserta lari secepat mungkin
menuju garis finish, menempuh jarak 30 meter untuk putra
dan 40 meter untuk putri. Lari diulang apabila pelari mencuri
start, tidak melewati garis finis, dan pelari terganggu dengan
pelari lain. Pengukuran waktu dilaksanakan dari saat bendera
diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finis. Hasil yang
Pengukuran
No
Na
m
a
DNM
DN
Training Zone
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
129129
129129
129
dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk
menempuh jarak 30 meter untuk putra dan 40 meter untuk
putri, dalam satuan waktu detik.
4. Tes Gantung Siku Tekuk (
Pull Up
)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan
ketahanan otot lengan serta ketahanan otot bahu. Caranya
dengan gerakan gantung siku tekuk (
pull up
). Alat fasilitas
yang digunakan adalah palang tunggal dan
stopwatch
.
Caranya palang tunggal dipasang di atas kepala peserta.
Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan
berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan
telapak tangan menghadap ke belakang. Dengan bantuan
tolakan kedua kaki, peserta melompat ke atas sampai
mencapai sikap bergantung, dagu berada di atas palang
tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin. Hasil
yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk
mempertahankan sikap tersebut dalam satuan detik.
5. Tes Baring Duduk (
Sit Up
)
Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan
ketahanan otot perut. Caranya dengan gerakan baring duduk
(
sit up
). Alat yang digunakan adalah
stopwatch.
Caranya
berbaring terlentang di lantai, kedua lutut ditekuk. Kedua
jari-jari tangan ditautkan di belakang kepala. Kedua
pergelangan kaki bisa dipegang peserta lain agar kaki tidak
terangkat. Saat terdengar aba-aba “ya”, peserta mengambil
sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha,
kemudian kembali ke sikap permulaan. Lakukan berulang-
ulang dengan cepat tanpa istirahat selama 30 detik. Hasil
yang dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring
duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 30
detik.
Hal-hal yang perlu dilakukan setelah melakukan tes kebugaran jasmani, antara lain sebagai
berikut.
1.
Jangan langsung makan kenyang setelah berolahraga. Makanlah makanan lunak atau
cair, seperti bubur kacang hijau.
2.
Minumlah secukupnya apabila banyak berkeringat dan jangan langsung mandi.
3.
Gantilah pakaian olahraga yang digunakan bila terlalu basah.
Su
m
ber:
Panduan Kesehatan Olahraga
Bagi Petugas Kesehatan
130130
130130
130
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
1. Kebugaran jasmani adalah
keadaan atau kemampuan
seseorang untuk melakukan
aktivitas atau tugas-tugasnya
sehari-hari dengan mudah tanpa
mengalami kelelahan yang
berarti dan masih mempunyai
sisa atau cadangan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya
untuk keperluan-keperluan
lainnya.
2. Komponen atau faktor
kebugaran jasmani dan
komponen kesegaran motorik
merupakan satu kesatuan utuh
dari komponen kondisi fisik.
3. Denyut nadi adalah frekuensi
irama denyut/detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) di
permukaan kulit pada tempat-
tempat tertentu.
4.
Kemampuan tubuh untuk
mencapai 70-85 persen dari
kapasitas denyut nadi maksimal
(DNM) dinamakan DN
intensitas latihan (
training zone)
.
5.
Pengukuran daya tahan jantung
dan paru-paru dilakukan
menggunakan
Har
vard Step
Test
.
Apakah perbedaan tes
Harvard Step Test, sit up, pull up,
dan lari 60 meter? Misalnya, jenis
gerakan, tujuan, dan alat yang digunakan. Apabila kalian sudah mempraktikkannya, tuliskan
pada tabel berikut.
Jenis Tes
No
Perbedaan
Harvard
Step Test
Sit Up
Pull Up
Lari 60
Meter
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
Kebugaran Jasmani
131131
131131
131
A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara
m
e
m
beri tanda silang
(x) pada huruf a, b, c atau d !
1.
Berikut adalah dampak latihan jasmani
terhadap tubuh,
kecuali ....
a. meningkatkan kemampuan jantung
dan paru-paru
b. memperkuat sendi dan otot
c. menurunkan tekanan darah
d. menambah kolesterol
2.
Frekuensi irama detak jantung yang
dapat dipalpasi (diraba) di permukaan
kulit pada tempat-tempat tertentu
disebut ....
a . nadi
b. denyut nadi
c. detak jantung
d. irama nadi
3.
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh
harus mencapai denyut nadi maksimal
(DNM) sebanyak ....
a. 70-75%
b. 75-85%
c. 70-85%
d. 70-80%
4.
Penghitungan denyut nadi juga dapat
dilakukan dengan menggunakan alat
yang disebut ....
a. sesomonitor
b. pulsomonitor
c. pulsemonitor
d. pulsameter
5.
Berikut adalah tempat meraba denyut
nadi, kecuali ....
a. di pergelangan tangan bagian depan
sebelah atas pangkal ibu jari
b. di leher sebelah kiri dan kanan
c. di dada sebelah kiri
d. di kening
6. Tes gantung siku tekuk (
pull up
)
bertujuan mengukur kekuatan otot ....
a. lengan dan bahu
b. bahu dan dada
c. perut
d. tungkai
7.
Tes baring duduk (
sit up
) bertujuan
mengukur kekuatan otot ....
a. lengan dan bahu
b. bahu dan dada
c. perut
d. tungkai
8.
Kemampuan tubuh untuk mencapai 70-
85 persen dari kapasitas denyut nadi
maksimal (DNM) dinamakan ....
a. DN intensitas latihan
b. DNM intensitas
c. DNM intensitas
d. DN intensitas latihan
9.
Pengukuran daya tahan jantung dan
paru-paru dilakukan menggunakan ....
a.
Harvard Step Test
b.
sit up
c.
pull up
d. DNM
10. Tes lari cepat dilakukan dengan jarak
....
a. 50 meter
b. 60 meter
c. 70 meter
d. 80 meter
132132
132132
132
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
Aktif Berolahraga SMP 3
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar !
1.
Gerakan mengangkat badan dalam posisi tengkurap disebut ....
2.
Pull up
dan
push up
adalah latihan tubuh bagian ....
3.
Menggantung di palang tunggal melatih kekuatan otot ....
4.
Push up
adalah gerakan mengangkat tubuh dalam posisi ....
5.
Prestasi hanya bisa dicapai dengan latihan yang ....
C. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan tepat!
1.
Uraikan cara melakukan tes
Harvard Step Test
!
2.
Uraikan cara melakukan tes
sit up
!
3.
Uraikan cara melakukan tes
pull up
!
4.
Uraikan cara melakukan tes DNM!
5.
Uraikan cara melakukan tes kecepatan!
Marilah kita pelajari materi pembelajaran tentang kebugaran jasmani ini secara lebih
mendalam. Apabila belum memahami pelajaran, kalian bisa bertanya kepada guru.
Kalian dapat mempraktikkan berbagai jenis latihan kebugaran jasmani untuk
membentuk tubuh yang sehat dan kuat.
efleksi